Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menerima Duta Besar Non-Residen Republik Tajikistan, Ardasher Qodiri, di Kementerian Luar Negeri RI pada 4 Maret 2025. Pertemuan ini menegaskan komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi.
Menlu Sugiono menyambut baik peningkatan kunjungan pejabat tingkat tinggi antara Indonesia dan Tajikistan. Salah satu kunjungan penting adalah kehadiran Perdana Menteri Tajikistan dalam 10th World Water Forum yang akan berlangsung di Bali pada 2024.
Dorongan Investasi di Sektor Hilirisasi
Sebagai investor terbesar dari kawasan Asia Tengah di Indonesia, dengan total investasi mencapai USD 5 juta dalam lima tahun terakhir, Tajikistan diharapkan dapat terus memperluas investasinya. Menlu Sugiono mendorong Tajikistan untuk berinvestasi lebih banyak di sektor hilirisasi industri mineral.
Hal ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo yang menekankan pentingnya hilirisasi dan industrialisasi guna meningkatkan nilai tambah dalam negeri.
Harapan Penandatanganan Perjanjian Bilateral
Ke depan, kedua negara berharap dapat menandatangani sejumlah perjanjian yang akan semakin memperkuat kerja sama bilateral, baik di sektor politik maupun ekonomi.
30 Tahun Hubungan Diplomatik
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tajikistan telah terjalin selama 30 tahun. Tajikistan, negara dengan populasi sekitar 10 juta jiwa di Asia Tengah, menjadi salah satu mitra potensial bagi Indonesia dalam memperluas kerja sama ekonomi di kawasan tersebut.