diaspora.id logo
Menu
Our
Partner:
Diaspora Pedia
Copyright @2025 diaspora.id
All right reserved

Dubes RI untuk Amerika Serikat Kosong 2 tahun, Kok bisa? Berikut rekomendasi yang cocok

oleh | Selasa, 08 April 2025 - 16:12 WIB

Sudah hampir dua tahun, Indonesia tidak memiliki Duta Besar definitif untuk Amerika Serikat, Amerika Serikat adalah salah satu mitra terbesar Indonesia, sekaligus negara dengan diaspora Indonesia yang berkembang pesat. Ketiadaan duta besar membuat banyak agenda bilateral berjalan tanpa motor penggerak utama, bisa berdampak terhadap efektivitas diplomasi Indonesia di AS.

Posisi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat telah kosong sejak 17 Juli 2023, setelah Rosan Roeslani mengakhiri masa tugasnya karena ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Wakil Menteri BUMN.

Lantas, siapa sosok yang tepat untuk mengisi posisi strategis ini ? Berikut rekomendasi, yang dinilai memiliki kapasitas dan rekam jejak yang mumpuni di kancah internasional.

1. Gita Wirjawan

Gita Wirjawan layak menjadi Duta Besar Ri untuk Amerika Serikat karena memiliki latar belakang pendidikan, dan rekam jejak yang luar biasa. la menempuh pendidikan di sejumlah universitas ternama di Amerika Serikat seperti Universitas Texas, Baylor University, dan Harvard Kennedy School. Kariernya dimulai di sektor keuangan internasional, termasuk di Goldman Sachs dan JP Morgan, yang memperkuat pemahamannya akan sistem ekonomi global dan dinamika bisnis lintas negara. Saat menjabat sebagai Kepala BKPM dan Menteri Perdagangan, Gita berhasil meningkatkan investasi asing secara signifikan dan memimpin perundingan perdagangan internasional, termasuk konferensi WTO di Bali yang menghasilkan kesepakatan bersejarah.

Gita juga memiliki jejaring kuat di Amerika Serikat melalui perannya sebagai senior fellow di CSIS Washington D.C. dan anggota dewan penasihat berbagai institusi pendidikan ternama.

2. Wishnutama Kusubandio

Wishnutama Kusubandio layak menjadi Duta Besar Ri untuk Amerika Serikat karena memiliki latar belakang pendidikan, pengalaman internasional, dan kepemimpinan kreatif yang kuat. la menempuh pendidikan di Amerika Serikat dan memulai karier di industri media AS sebagai production assistant hingga assistant director, memberinya pemahaman mendalam tentang budaya dan profesionalisme Amerika. Di Indonesia, ia sukses memimpin berbagai media besar serta menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Keberhasilannya sebagai sutradara kreatif Asian Games 2018 menunjukkan kemampuannya dalam mengangkat citra Indonesia di mata dunia. kabar Wishutama bakal menjadi duta besar di Washington D.C. sudah beredar sejak tahun 2023 menjadikannya salah satu kandidat yang kuat

3. Hamdan Hamedan

Hamdan Hamedan layak menjadi Duta Besar Rl untuk Amerika Serikat karena rekam jejaknya yang kuat di bidang pendidikan, diplomasi, dan pengabdian masyarakat, baik di Indonesia maupun Amerika. la pernah menempuh pendidikan dari SMA hingga S2 di AS dan lulus dengan predikat summa cum laude di bidang Hubungan Internasional, serta memiliki sertifikasi strategis dari lembaga-lembaga bergengsi seperti James Martin Center dan Lawrence Livermore National Laboratory.

Pengalaman internasionalnya diperkuat dengan kiprah sebagai peneliti muda di PBB, serta perannya sebagai President Indonesian Diaspora Northern California dan Direktur Eksekutif IDN-United. la juga aktif di pemerintahan sebagai Tenaga Ahli dan penasehat kemenpora serta sekarang menjadi tenaga ahli kantor kepresidenan RI (PCO).

4. Anies Rasyid Baswedan

Anies Baswedan layak menjadi Duta Besar Ri untuk Amerika Serikat karena memiliki pengalaman panjang dan mendalam di Amerika, baik secara akademik maupun kultural. la merupakan salah satu tokoh Indonesia yang paling mengakar dalam konteks pendidikan dan jaringan profesional di AS. Sejak remaja, Anies telah mengikuti program pertukaran pelajar AFS di Milwaukee, Wisconsin

Setelahnya, Anies melanjutkan pendidikan masternya di School of Public Affairs, University of Maryland, berfokus pada keamanan internasional dan kebijakan ekonomi. la kemudian meraih gelar doktor di bidang ilmu politik dari Northern Illinois University, dengan disertasi yang meneliti demokrasi dan otonomi daerah di Indonesia, berbasis riset mendalam dan metode ilmiah yang ia pelajari di AS. Sepanjang masa studi, ia mendapatkan berbagai penghargaan dan fellowship prestisius seperti Fulbright, William P. Cole III Fellow, dan Gerald S. Maryanov Fellow


Opini : Sri Baginda Indra Permana

Artikel Terkait

Tak Ditemukan Hasil

Laman yang Anda rikues tak dapat ditemukan. Cobalah mengganti pencarian Anda, atau gunakan navigasi di atas untuk mencari postingan.