Kuala Lumpur – Adristi Diar Rahmani, yang akrab disapa Adris atau Adis oleh teman-temannya, adalah sosok yang hangat dan penuh semangat. la berasal dari kota kembang, Bandung, Indonesia, tempat dimana ia menghabiskan masa kecilnya yang penuh warna dan keceriaan. Adris memutuskan untuk melanjutkan pendidikan tingginya di negeri jiran, Malaysia, Di Universitas Putra Malaysia menempuh jurusan Bachelor of Human Development with Management, sebuah langkah besar yang menandai awal dari petualangan baru dalam hidupnya.
Adis memiliki cita-cita untuk masuk ke salah satu dari 3 universitas teratas di Indonesia UI, ITB, dan UGM. Selama masa SMA, ia aktif dalam berbagai lomba dan olimpiade biologi, serta berpartisipasi dalam berbagai try-out dan pelatihan persiapan masuk perguruan tinggi negeri. Namun, setelah mengalami penolakan dari 10 seleksi perguruan tinggi di Indonesia, Adis hampir memutuskan untuk mengambil gap-year. Beruntung, seorang teman menyarankan agar ia mencoba mendaftar di Malaysia. Pilihan itu membuka pintu baru; Adristi diterima di dua universitas di Malaysia, Universiti Utara Malaysia (UUM) dan Universiti Putra Malaysia (UPM). la memilih UPM karena menawarkan jurusan yang lebih menarik dan memiliki peringkat yang lebih tinggi.
Di UPM, Adristi tidak hanya beradaptasi dengan lingkungan baru, tetapi juga mencetak prestasi yang mengesankan. la telah meraih penghargaan dean’s list tiga kali dalam lima semester. Selain itu, Adristi aktif dalam kegiatan sukarelawan, mengajar anak-anak Indonesia yang kesulitan mendapatkan pendidikan yang layak. la juga telah bertemu dengan beberapa tokoh penting, termasuk Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia dan beberapa atlet badminton terkenal.
Baca Juga Artikel Lainnya : Perjalanan inspiratif dalam membangun karir bisnis kisah gabriella jeanete sebagai diaspora di australia
Adis saat ini aktif berpartisipasi dalam dua organisasi yang berbeda, yaitu Radio PPI Dunia dan PPI Malaysia. Di Radio PPI Dunia, dia menjabat sebagai sekretaris dan penyiar, sedangkan di PPI Malaysia, Adristi bertindak sebagai wakil kepala departemen hukum dan advokasi. Dengan keterlibatan gandanya, Adristi secara aktif berkontribusi dalam dua lingkup yang berbeda, menggabungkan keterampilan penyiaran dengan keahlian hukum dan advokasi.
Bagi mahasiswa internasional seperti Adis, awal semester di tengah pandemi merupakan periode adaptasi yang penuh tantangan. Dalam situasi di mana informasi kampus kurang tersedia secara luas, Adis merasa bergantung pada bantuan teman lokal untuk memahami dinamika kampus. Namun, perbedaan bahasa dan budaya menjadi hambatan tambahan yang harus diatasi, mendorong Adis untuk menyesuaikan diri lebih dalam dengan lingkungan barunya.
Adis menekankan pentingnya keterbukaan terhadap pembelajaran dan pertumbuhan pribadi. la menganjurkan untuk secara aktif mencari informasi dari berbagai sumber, sehingga memperkaya wawasan dan pengetahuan. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, kita dapat mengarahkan upaya pembelajaran dengan lebih efisien dan efektif untuk mencapai prestasi yang diinginkan.
Kisah Adristi Diar Rahmani adalah contoh yang menginspirasi tentang keteguhan dan keberanian dalam menghadapi rintangan serta mengambil peluang yang ada. Meskipun awalnya mengalami penolakan dari seleksi perguruan tinggi di Indonesia, dia tidak menyerah dan mencoba peruntungannya di Malaysia, yang akhirnya membawanya meraih kesuksesan di Universiti Putra Malaysia. mengingatkan kita bahwa perjalanan menuju kesuksesan tidak selalu mulus, tetapi dengan tekad yang kuat dan sikap pantang menyerah, kita dapat menghadapi dan mengatasi segala rintangan yang mungkin muncul di sepanjang jalan.