Rita Seroja Br. Ginting, asal Medan, Sumatra Utara, kini tengah menjalani studi S2 di University of Illinois Urbana-Champaign (UIUC), Amerika Serikat. Mengambil program Master of Arts in Teaching (MA) dengan fokus Teaching Language as a Second Language, Rita juga berperan sebagai Teaching Assistant (TA) untuk mata kuliah Academic Writing bagi mahasiswa undergraduate di Department of Linguistics. Di samping itu, Rita aktif mengajar di Indonesia sebagai Tutor TOEFL iBT di Lister.
Memulai Karir dari Teaching Assistant hingga Staf Prodi
Setelah meraih gelar S1 di Universitas Islam Negeri Sumatra Utara (UIN SU) Medan, Rita Seroja memulai karier sebagai Teaching Assistant pada 2019-2020, membantu menangani kelas dan menulis penelitian bersama dosen. Pada 2021, ia menjabat sebagai Staf Prodi Magister Tadris Bahasa Inggris di UIN SU, sebelum akhirnya memutuskan melanjutkan studi S2 di UIUC.
Perjalanan ke Amerika: Tak Sangka Bisa Lolos ke UIUC
Awalnya, Rita tidak berniat melanjutkan studi di Amerika, melainkan di Inggris. Namun, setelah mencoba berbagai universitas, termasuk Exeter of University, University of Birmingham, dan Monash University, ia akhirnya diterima di UIUC. UIUC menawarkan program beasiswa dengan syarat mengajar sebagai Teaching Assistant, yang mencakup tuition fee dan uang saku. Rita berhasil melewati serangkaian tes pendaftaran, mulai dari pengiriman berkas, wawancara, hingga tes berbicara.
Pengalaman Belajar yang Mengesankan di UIUC
Rita Seroja sangat terkesan dengan sistem pendidikan di UIUC yang terstruktur dengan baik. Dosen-dosen di sana sangat menghargai mahasiswa, selalu terbuka untuk diskusi, dan tidak menganggap remeh pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Selain itu, lingkungan sosial di Amerika, yang dikenal dengan individualismenya, ternyata sangat ramah dan solidaritas, terutama teman-teman lokal yang selalu siap membantu.
Tantangan dan Tips Menghadapi Kehidupan di Amerika
Rita menghadapi berbagai tantangan di Amerika, seperti cuaca ekstrem yang memerlukan persiapan ekstra, termasuk jaket tebal. Dari sisi makanan, meski ada restoran halal, Rita harus hati-hati memilih karena tidak selalu tercantum logo halal. Sebagai seseorang yang suka memasak, ia menemukan kemudahan berbelanja bumbu di toko Cina untuk mempersiapkan masakan sendiri. Rita juga berbagi pengalaman tentang bagaimana menjalani peran ganda sebagai mahasiswa dan Teaching Assistant, yang sempat membuatnya merasa insecure. Namun, dengan dukungan mentor dan rekan-rekan pendidik, ia belajar untuk terus berkembang.
Sapoulajar: Wadah Belajar untuk Anak Disabilitas
Rita juga merupakan pendiri Sapoulajar, wadah belajar yang memfokuskan pada anak-anak penyandang disabilitas, terutama yang memiliki kesulitan dalam belajar bahasa Inggris. Sapoulajar menyediakan layanan belajar bahasa Inggris gratis bagi mereka yang terkendala dengan TOEFL. Meskipun saat ini belum dapat melanjutkan program tersebut karena fokus pada studi S2 di Amerika, Rita berharap dapat kembali mengembangkan Sapoulajar di Indonesia setelah selesai studi. Kolaborasi dengan komunitas disabilitas di Medan juga telah dilakukan sebelumnya, dan Rita berencana untuk melanjutkannya lewat daring.
Rencana Setelah Selesai S2: Kembali ke Indonesia atau Terus Berkarya di Amerika?
Setelah menyelesaikan studinya, Rita membuka banyak kemungkinan untuk masa depan. Ia mempertimbangkan untuk melanjutkan studi ke jenjang S3, bekerja di perusahaan Amerika, atau kembali ke Indonesia untuk mengembangkan lebih lanjut keahliannya dalam membantu anak-anak berkebutuhan khusus. Rita ingin fokus pada pengembangan sumber daya bagi guru agar dapat lebih siap dalam mengajar anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Pesan Penutup: Semangat Berusaha dan Terus Berkembang
Rita Seroja menegaskan bahwa menempuh pendidikan di luar negeri tidak menjamin kesuksesan seumur hidup. Kunci untuk sukses adalah tekad dan terus mencari lingkungan yang mendukung perkembangan. Ia mengingatkan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses yang akan mempersiapkan mental untuk menghadapi kesuksesan di masa depan. Bagi yang ingin melanjutkan studi di luar negeri dan meraih beasiswa, Rita menyarankan untuk tetap semangat, mencoba terus, dan sabar, karena setiap orang memiliki waktunya masing-masing untuk berhasil.