Pada tanggal 30 Desember 2024, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono secara resmi meluncurkan Dashboard Gastrodiplomasi Indonesia di Kementerian Luar Negeri, Jakarta. Sebagai salah satu langkah penting, peluncuran ini dihadiri oleh pejabat dari berbagai kementerian, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian UMKM, dan Kementerian Pariwisata. Selain itu, perwakilan dari BUMN seperti Bank Mandiri, BNI, BSI, dan Garuda Indonesia juga turut hadir.
Pakar Kuliner dan Mitra Gastrodiplomasi Hadir Mendukung
Selain para pejabat, pakar kuliner William Wongso serta berbagai asosiasi mitra gastrodiplomasi, seperti Komite Kuliner Indonesia (KKI), Indonesia Gastronomy Community (IGC), dan Aku Cinta Makanan Indonesia (ACMI), juga menunjukkan dukungan nyata dengan menghadiri acara ini secara langsung. Sementara itu, para Duta Besar Indonesia dari berbagai perwakilan RI di luar negeri mengikuti acara ini secara daring untuk memastikan keterlibatan mereka dalam inisiatif ini.
Kuliner Meningkatkan Soft Power Diplomacy
Dalam sambutannya, Menlu RI Sugiono dengan tegas menekankan bahwa kuliner merupakan strategi soft power diplomacy yang efektif. Selain itu, kuliner memiliki potensi besar untuk menjadi jembatan kebudayaan sekaligus meningkatkan ekonomi, perdagangan, dan hubungan internasional. Sebagai hasil konkret, Indonesia pada tahun 2024 berhasil mengekspor sebanyak 30 produk rempah dan 9 produk bumbu ke berbagai negara.
Lebih lanjut, Sugiono menyampaikan bahwa memajukan gastronomi Indonesia membutuhkan koordinasi, kolaborasi, dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan. Dengan demikian, kuliner Indonesia dapat benar-benar menjadi national branding yang kuat di dunia internasional.
Kemenparekraf Mendukung Gastrodiplomasi
Untuk memperkuat inisiatif ini, Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Yuke Sri Rahayu, menegaskan dukungan penuh dari pihaknya. Ia menyatakan, “Kemenparekraf terus mendorong penguatan pelaksanaan gastrodiplomasi Indonesia. Dengan adanya dashboard ini, kami yakin Gastronomi Indonesia dapat lebih cepat dikenal di dunia internasional.”
Dashboard Gastrodiplomasi Indonesia: Inisiatif yang Strategis
Kementerian Luar Negeri membangun Dashboard Gastrodiplomasi Indonesia sebagai salah satu langkah inovatif. Oleh karena itu, platform ini dirancang untuk memberikan acuan kepada pelaku kuliner di dalam negeri maupun perwakilan RI di luar negeri. Platform ini memiliki tujuan utama, yakni mengembangkan strategi gastrodiplomasi yang efektif dalam mendukung diplomasi ekonomi, memajukan kuliner sebagai aset soft power diplomasi Indonesia, serta mendukung program “Indonesia Spice Up The World” yang telah berjalan sejak 2021.
Fitur dan Data Dashboard
Dashboard ini menyediakan visualisasi data restoran serta produk rempah dan bumbu Indonesia di luar negeri. Sebagai upaya strategis, Kementerian Luar Negeri mengumpulkan data tersebut melalui survei pada Maret hingga Mei 2024, bekerja sama dengan perwakilan RI di luar negeri. Berdasarkan survei ini, sebanyak 1.221 restoran Indonesia tercatat tersebar di berbagai negara.
Para pelaku usaha dan masyarakat dapat mengakses Dashboard Gastrodiplomasi Indonesia melalui tautan berikut: https://gastrodiplomasi.kemlu.go.id/dashboard.
Meningkatkan Masa Depan Gastronomi Indonesia
Peluncuran dashboard ini, tanpa diragukan lagi, menjadi langkah strategis untuk mempromosikan gastronomi Indonesia secara global. Oleh sebab itu, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat terus berkolaborasi agar kuliner Indonesia semakin dikenal dan menjadi bagian dari identitas nasional yang membanggakan di dunia internasional.