Dino Patti Djalal, pendiri Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) dan mantan Wakil Menteri Luar Negeri, menegaskan perlunya segera mengatasi kekosongan posisi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Ia menyampaikan pernyataan tersebut usai acara diskusi dalam rangka Peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-70 di Kantor FPCI, Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Hubungan Bilateral yang Kompleks Butuh Kehadiran Dubes Penuh
Dino menjelaskan bahwa Indonesia kini berada pada tingkat comprehensive and strategic partnership dengan Amerika Serikat. Ia menilai bahwa hubungan bilateral di level ini mengharuskan kehadiran duta besar penuh di Washington.
“Medannya sudah berubah, hubungan kita kini lebih kompleks, dan kerja sama strategis dengan Amerika harus terus dijaga. Karena itu, kita perlu segera mengirim duta besar Indonesia ke Amerika Serikat,” ujarnya.
Dino menambahkan bahwa ketidakhadiran Dubes selama dua tahun bisa menimbulkan persepsi negatif di pihak Amerika, seolah-olah Indonesia tidak memprioritaskan hubungan tersebut.
Dubes Harus Mampu Menjawab Tantangan Diplomatik Baru
Dino menyebut bahwa sosok Dubes yang ideal adalah seseorang yang mampu menyelesaikan masalah, khususnya di bidang ekonomi, serta piawai dalam lobi dan negosiasi.
“Karena sekarang ini kompetitif sekali. Banyak sekali negara yang sekarang mencoba untuk melakukan deal dengan Amerika,” ujarnya.
Melihat banyaknya figur baru dalam politik AS, Dino meminta agar Dubes RI yang baru dapat membangun dan menjaga hubungan dengan para pemangku kepentingan di Washington
Prabowo Dinilai Punya Preferensi Berbeda
Terkait lamanya kekosongan, ia mengungkapkan bahwa sebelumnya ia sempat mendengar Presiden Jokowi telah mengajukan calon Dubes. Namun, menurutnya, Presiden Prabowo tampaknya memiliki preferensi lain sehingga proses penunjukan menjadi tertunda.
Status Dubes Penting untuk Akses Diplomatik Tinggi
Dino menekankan pentingnya status resmi Dubes dalam menjalankan tugas-tugas diplomasi tingkat tinggi.
“Siapapun yang dipilih, yang penting harus segera ada di Washington. Karena kalau tidak ada Duta Besar yang bertindak sebagai Acting Dubes itu akan beda. Kalau dia mau ketemu Menteri atau dia mau kemana-mana, kalau dia tidak punya status sebagai Duta Besar itu akan tidak mudah,” katanya.
Indonesia Tak Boleh Kehilangan Momentum
Dino menggarisbawahi bahwa siapapun yang dipilih, baik dari kalangan diplomat maupun non-diplomat, harus segera ditempatkan. Ia menilai kehadiran Dubes penting agar Indonesia tidak kehilangan momentum di tengah persaingan diplomatik global yang semakin ketat.
“Asal dia pintar berdiplomasi, paham lapangan, bisa menyelesaikan masalah, punya skill, bisa menjaga hubungan, bisa menciptakan hubungan baru dengan orang-orang yang baru, elit politik yang baru di sana. Baik diplomat atau non diplomat saya kira segera dibutuhkan,” pungkasnya.