Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto, menerima kunjungan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol. Krishna Murti, di KBRI Phnom Penh. Pertemuan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kerja sama antara Polri dan KBRI dalam menghadapi berbagai bentuk kejahatan transnasional yang berdampak langsung terhadap keselamatan dan perlindungan WNI di Kamboja.
Kasus WNI Bermasalah di Kamboja Meningkat Tajam
Dalam pernyataannya, Dubes Santo mengungkapkan bahwa sepanjang tiga bulan pertama tahun 2025, KBRI Phnom Penh telah menangani lebih dari 1.300 kasus WNI bermasalah.
“Angka ini sudah melampaui sepertiga dari total kasus sepanjang tahun lalu,” ujar Dubes Santo. “Pada 2024, dari sekitar 3.300 kasus, lebih dari 2.500 di antaranya terkait penipuan online yang melibatkan WNI dalam jaringan sindikat kriminal.”
Fokus Kerja Sama: Penanganan Kejahatan Transnasional
Pertemuan ini secara khusus menyoroti tantangan kompleks kejahatan lintas negara, seperti:
- Peredaran dan penyalahgunaan narkoba
- Judi online ilegal
- Penipuan daring (scam)
- Perdagangan orang
Isu-isu ini dinilai semakin berkembang seiring dinamika kawasan dan kemajuan teknologi digital.
Sinergi KBRI dan Polri: Pencegahan dan Penindakan Harus Sejalan
Dubes RI dan Kadivhubinter sepakat bahwa penanganan kasus tidak bisa hanya mengandalkan penindakan hukum. Pencegahan melalui edukasi publik menjadi senjata utama untuk melindungi WNI dari jebakan sindikat kejahatan.
“Masyarakat perlu lebih bijak dalam menerima tawaran kerja, terutama yang tersebar melalui media sosial,” ujar Irjen Pol. Krishna Murti.
Viral di Media Sosial, Dubes Ingatkan Literasi Informasi
Dubes Santo juga menanggapi banyaknya konten viral yang menggambarkan kondisi buruk WNI di Kamboja.
“Tidak semua narasi di media sosial mencerminkan realitas. Banyak WNI yang bekerja secara sah dan hidup dengan baik di Kamboja,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya verifikasi informasi sebelum membagikannya agar tidak menimbulkan kepanikan atau informasi menyesatkan.
Langkah Nyata: Penguatan SOP dan Kolaborasi Keamanan
Sebagai bagian dari upaya perlindungan yang berkelanjutan, KBRI Phnom Penh terus memperbarui:
- Standard Operating Procedure (SOP) penanganan WNI
- Kapasitas SDM layanan publik
- Infrastruktur pendukung di lingkungan KBRI
Selain itu, pembahasan juga menyoroti penindakan tegas terhadap agen-agen ilegal yang merekrut WNI secara melawan hukum.
Diplomasi Keamanan: Pertemuan dengan Interpol dan Forum ASEAN
Dalam kunjungan tersebut, Irjen Pol. Krishna Murti juga bertemu dengan Kepala NCB Interpol Kamboja, Mayjen Phauk Kolkomar, untuk memperkuat kerja sama police-to-police dan implementasi nota kesepahaman (MoU) Pemberantasan Kejahatan Transnasional yang telah ditandatangani pada 2023.
Secara paralel, delegasi Polri juga menghadiri forum ASEAN SOMTC Working Group on Arms Smuggling di Sihanoukville. Kehadiran ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam memperkuat keamanan kawasan.