Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto, secara resmi membuka Festival Kuliner Indonesia di Summer Bay Beach Club and Cabins, Sihanoukville, pada Sabtu (15/2). Festival yang berlangsung dari 15 hingga 19 Februari 2025 ini menghadirkan berbagai hidangan autentik Indonesia bagi para tamu resort, penduduk lokal, dan wisatawan.
Dalam sambutannya, Duta Besar Santo menyampaikan apresiasi kepada manajemen Summer Bay Beach Club and Cabins atas inisiatif mereka dalam mempromosikan kuliner Indonesia. “Ini adalah kesempatan luar biasa untuk memperkenalkan cita rasa kuliner Indonesia yang kaya dan beragam kepada teman-teman Kamboja. Berbagi makanan berarti berbagi budaya,” ujarnya.
Hidangan Khas dan Keaslian Rasa
Festival ini menyajikan berbagai hidangan khas Indonesia, termasuk “bebek betutu” dari Bali dan rendang dari Padang, serta aneka makanan pembuka dan makanan penutup tradisional. Untuk memastikan keaslian rasa, manajemen resort mendatangkan Chef Suyitno Sunaryo langsung dari “sister hotel” mereka di Jakarta.
Komunitas Indonesia di Sihanoukville
Keberadaan festival kuliner ini juga menjadi momentum penting bagi komunitas Indonesia di Sihanoukville. Berdasarkan data dari Ministry of Labour and Vocational Training Kamboja, per 31 Desember 2024, terdapat lebih dari 131.000 warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di Kamboja, di mana sekitar sepertiga dari mereka berada di Sihanoukville. Kehadiran festival ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi diaspora Indonesia untuk tetap terhubung dengan budaya kuliner tanah air.
Dampak Ekonomi dan Hubungan Bilateral
Selain memperkenalkan budaya Indonesia, festival ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Kamboja. Industri makanan dan minuman (F&B) Indonesia telah mengalami pertumbuhan pesat dalam dua tahun terakhir, yang mencerminkan meningkatnya ketertarikan konsumen Kamboja terhadap cita rasa Indonesia.
Pada tahun 2024, nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Kamboja mencapai USD 1,1 miliar, meningkat signifikan dibandingkan USD 699 juta pada tahun 2020. Peningkatan ini menunjukkan tingginya permintaan terhadap produk-produk Indonesia, termasuk makanan dan minuman. Beberapa merek Indonesia juga mulai dikenal luas di pasar Kamboja.
Festival Kuliner sebagai Sarana Diplomasi Budaya
KBRI menilai festival kuliner seperti ini memiliki peran strategis dalam mempererat kerja sama bilateral, khususnya di bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi. Melalui perhelatan semacam ini, hubungan sosial dan budaya antara Indonesia dan Kamboja dapat semakin erat, sekaligus membuka peluang bagi ekspansi bisnis kuliner Indonesia di kancah internasional.