diaspora.id logo
Menu
Our
Partner:
Diaspora Pedia
Copyright @2025 diaspora.id
All right reserved

Indonesia Mendukung Inisiatif afrika atasi Terorisme

oleh | Kamis, 23 Januari 2025 - 12:56 WIB

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Indonesia, dalam Sidang Terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung pada 21 Januari 2025, menyampaikan bahwa terorisme terus menjadi ancaman global yang mengganggu stabilitas keamanan dan menghambat pembangunan, termasuk di benua Afrika. Indonesia, sebagai negara yang pernah mengalami serangan terorisme, menyatakan bahwa penanggulangan terorisme memerlukan pendekatan yang komprehensif, mencakup berbagai langkah yang berfokus pada prinsip ‘national ownership’ dan strategi ‘soft approach’ sesuai dengan Piagam PBB serta hukum internasional.

Pencegahan Melalui Pemahaman Akar Masalah Terorisme

Wamenlu Indonesia menekankan pentingnya pendekatan yang mengatasi akar permasalahan terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan. Menurutnya, faktor kesadaran tinggi masyarakat terhadap ketidakadilan dan pelanggaran hak asasi manusia merupakan pemicu berkembangnya terorisme di era modern. Indonesia, yang memiliki pengalaman dalam menangani terorisme, berbagi langkah-langkah yang telah diterapkan untuk mengatasi akar masalah ini.

Langkah-Langkah Penanggulangan di Berbagai Tingkatan

  • Tingkat Nasional
    Pada tingkat nasional, Wamenlu Indonesia menyoroti pentingnya mengedepankan dialog, toleransi, serta nilai-nilai moderasi. Kebijakan nasional yang efektif juga mencakup literasi digital, penyuluhan, dan pengembangan kemampuan berpikir kritis untuk melindungi masyarakat dari ideologi yang berbahaya. Selain itu, upaya menanggulangi pendanaan terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan juga menjadi fokus utama.
  • Tingkat Kawasan
    Wamenlu Indonesia juga menyarankan pentingnya mekanisme regional dalam penanggulangan terorisme. Indonesia berkomitmen untuk mendukung inisiatif yang ada di negara-negara Uni Afrika, seperti Nouackhott Process dan Accra Initiative. Dukungan ini diwujudkan melalui program pembangunan kapasitas yang dilakukan oleh Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (JCLEC). Wamenlu RI menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi mitra yang dapat diandalkan oleh negara-negara Afrika.
  • Tingkat Global
    Di tingkat global, Wamenlu Indonesia menekankan bahwa pertukaran informasi dan praktik terbaik antara aparat penegak hukum di seluruh dunia sangat penting untuk meningkatkan upaya penanggulangan terorisme. Kerja sama global menjadi sangat krusial mengingat terorisme tidak mengenal batas negara. Wamenlu Indonesia juga mengajak masyarakat internasional untuk mendukung Afrika dalam mengembangkan solusi untuk mengatasi masalah keamanannya sendiri, termasuk mencegah terorisme dan kejahatan terorganisir lintas negara.
BACA JUGA:  Berkolaborasi dengan 4 Negara, Kebaya Resmi Diakui Sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Implementasi Agenda 2063 Uni Afrika dan Reformasi Dewan Keamanan PBB

Mengakhiri pernyataannya, Wamenlu Indonesia menekankan bahwa implementasi efektif Agenda 2063 Uni Afrika sangat penting untuk mendukung transformasi Afrika menjadi kekuatan global di masa depan. Ia juga menegaskan bahwa reformasi Dewan Keamanan PBB untuk memastikan representasi yang adil bagi Afrika merupakan langkah penting untuk meningkatkan partisipasi Afrika di panggung global.

Partisipasi Indonesia dalam Sidang Debat Terbuka DK PBB

Sidang Debat Terbuka Dewan Keamanan PBB kali ini dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Aljazair, Ahmed Attaf, yang juga menjadikan penanggulangan terorisme sebagai isu prioritasnya. Pertemuan ini dihadiri oleh sepuluh negara, termasuk Sierra Leone, Somalia, Panama, Rwanda, Angola, dan Sudan Selatan, yang turut membahas isu penting ini. Partisipasi aktif Indonesia dalam pertemuan ini mencerminkan komitmennya untuk berbagi pengalaman dalam penanggulangan terorisme yang terus menunjukkan hasil positif dan diakui secara internasional.

Artikel Terkait