diaspora.id logo
Menu
Our
Partner:
Diaspora Pedia
Copyright @2025 diaspora.id
All right reserved

Indonesia Tegaskan Komitmen dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB

oleh | Kamis, 06 Februari 2025 - 09:24 WIB

Indonesia telah aktif berpartisipasi dalam misi pemeliharaan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 1957. Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menegaskan komitmen ini akan terus berlanjut di masa mendatang sejalan dengan amanat Konstitusi dan visi strategis pemerintah. Hal ini disampaikan saat membuka United Nations Peacekeeping Ministerial Preparatory Meeting di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Sentul, pada 4 Februari 2025.

Indonesia sebagai Kontributor Utama Pasukan Perdamaian

Menlu Sugiono mengungkapkan kebanggaannya atas peran Indonesia sebagai negara pengirim pasukan terbesar kelima dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP) PBB. Saat ini, Indonesia mengerahkan 2.753 personel yang tersebar di delapan misi perdamaian di berbagai belahan dunia. “Kalian adalah bukti nyata komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian, ketertiban, dan stabilitas internasional,” ujar Menlu Sugiono kepada para pasukan penjaga perdamaian.

Mempersiapkan Masa Depan Misi Perdamaian PBB

Dalam sambutannya, Menlu Sugiono menyoroti pentingnya adaptasi misi pemeliharaan perdamaian PBB terhadap dinamika global yang terus berkembang. Beliau menekankan perlunya pembahasan terkait kapabilitas yang dibutuhkan, termasuk personel yang terlatih, teknologi mutakhir, dan dukungan sumber daya keuangan yang memadai.

Kontribusi Indonesia dalam Diplomasi Multilateral

Selain mengirimkan pasukan, Indonesia juga berperan aktif dalam merumuskan kebijakan terkait MPP PBB di berbagai forum internasional. Indonesia menjadi salah satu negara perumus Action for Peacekeeping (A4P), sebuah dokumen kunci yang bertujuan meningkatkan efektivitas pelaksanaan mandat misi perdamaian PBB.

Agenda Pertemuan Persiapan UNPM 2025

Pertemuan Persiapan United Nations Peacekeeping Ministerial (UNPM) 2025 yang bertajuk “The Future of UN Peacekeeping” berlangsung selama dua hari. Acara ini mencakup lima sesi diskusi panel yang membahas tantangan dan peluang di masa depan dalam menghadapi isu-isu keamanan internasional yang semakin kompleks.

BACA JUGA:  Kebakaran Hutan Los Angeles: KJRI Siapkan Bantuan untuk WNI Terdampak

Pertemuan ini juga bertujuan merumuskan masukan strategis untuk disampaikan dalam United Nations Peacekeeping Ministerial yang akan diselenggarakan di Berlin, Jerman, pada 13-14 Mei 2025.

Kolaborasi Global untuk Perdamaian

Acara ini dibuka bersama oleh Menlu RI, Wakil Menteri Pertahanan RI, United Nations Under-Secretary-General for Management Strategy, Policy, and Compliance, serta Principal Staff Officer dari Bangladesh. Diselenggarakan melalui kerja sama antara Indonesia, Belanda, Amerika Serikat, dan Bangladesh, pertemuan ini dihadiri oleh 153 peserta, termasuk pejabat tinggi PBB, perwakilan dari 58 negara anggota PBB, serta lembaga think tank global.

Artikel Terkait