Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, dan Menteri Luar Negeri Uzbekistan, Bakhtiyor Saidov, memimpin pertemuan The 2nd Joint Commission on Bilateral Consultation (JCBC) di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, pada 11 Februari 2025. Pertemuan ini menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral di berbagai sektor serta membahas isu-isu global dan regional yang menjadi kepentingan bersama. Hasil pertemuan ini dituangkan dalam Joint Statement yang dirilis pada 12 Februari 2025.
Dorongan Investasi dan Perdagangan Bilateral
Dalam diskusi, Indonesia dan Uzbekistan menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama serta investasi di sektor strategis, termasuk infrastruktur, pertambangan, dan pariwisata. Selain itu, kedua negara sepakat untuk mendorong proses pembentukan perjanjian perdagangan bilateral, guna meningkatkan volume perdagangan dan investasi.
“Uzbekistan di Asia Tengah dan Indonesia di Asia Tenggara harus berperan sebagai ‘locomotive of growth’ dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Menteri Luar Negeri RI, Sugiono.
Kerja Sama di Bidang Pendidikan, Budaya, dan Olahraga
Selain aspek ekonomi, Indonesia dan Uzbekistan juga sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam pendidikan, budaya, dan olahraga. Penguatan hubungan antar lembaga parlemen juga menjadi fokus utama, guna mempererat hubungan antar masyarakat (people-to-people contact).
Kesepakatan Rencana Aksi 2025-2026 dan Perjanjian Bebas Visa
Sebagai langkah konkret dalam memperkuat kerja sama bilateral, pertemuan ini menyepakati Rencana Aksi 2025-2026, yang akan menjadi panduan bagi implementasi kerja sama di berbagai sektor.
Selain itu, Menteri Luar Negeri RI dan Menteri Luar Negeri Uzbekistan menandatangani Perjanjian Bebas Visa Paspor Diplomatik dan Dinas (PBVDD), yang bertujuan meningkatkan interaksi antara pejabat dan perwakilan kedua negara.
Hubungan Diplomatik yang Telah Terjalin Selama 32 Tahun
Indonesia dan Uzbekistan telah menjalin hubungan diplomatik selama 32 tahun, dengan JCBC pertama yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2009. Pertemuan kedua ini menandai komitmen kedua negara dalam memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan di masa depan.
