Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, berharap semakin banyak pelajar dan pekerja asal Indonesia yang menetap di Jepang. Harapan ini disampaikannya di tengah ramainya tren #KaburAjaDulu di media sosial.
Peluang Studi di Jepang Tanpa Harus Fasih Berbahasa Jepang
Masaki menegaskan bahwa mahasiswa Indonesia memiliki kesempatan besar untuk melanjutkan studi di Jepang, bahkan jika kemampuan bahasa Jepang mereka masih terbatas. Saat ini, banyak universitas di Jepang yang sudah menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Hal ini membuka kesempatan lebih luas bagi pelajar asing, termasuk dari Indonesia, untuk menimba ilmu di Negeri Sakura.
Tenaga Kerja Indonesia Dihargai di Jepang
Selain pendidikan, Jepang juga semakin membuka peluang bagi tenaga kerja terampil dari berbagai negara, terutama Indonesia. Masaki mengapresiasi pekerja Indonesia yang berkontribusi di berbagai sektor, seperti layanan medis, manufaktur, pertanian, perikanan, dan jasa. “Mereka sangat dihargai oleh orang Jepang. Jadi, misi saya adalah meningkatkan jumlah orang seperti itu,” ujar Masaki dalam perayaan ulang tahun Kaisar Jepang Naruhito ke-65 di Jakarta pada Kamis (20/2/2025).
Pekerjaan di Berbagai Sektor, Termasuk Transportasi
Masaki menegaskan bahwa pekerja Indonesia bisa bekerja di berbagai sektor di Jepang, termasuk transportasi. Meski pekerja asing tetap diwajibkan memiliki kemampuan bahasa Jepang, mereka tidak harus fasih. “Di bidang apa pun, saya rasa orang Indonesia diterima. Dan saya dengar, ada seorang sopir bus dari Indonesia; pertama di Jepang,” kata Masaki.
Jepang Menghormati Budaya Islam
Masaki juga menyoroti bahwa masyarakat Jepang semakin memahami dan menghormati budaya Islam. Hal ini membuat Jepang lebih terbuka dalam menerima pekerja Muslim, termasuk dari Indonesia. Dengan peluang kerja dan pendidikan yang semakin terbuka, Jepang menjadi salah satu destinasi menarik bagi diaspora Indonesia yang ingin mengembangkan karier dan pendidikan mereka.