Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menggelar simulasi pengolahan data ekonomi perdagangan dan investasi antara Indonesia, Australia, Vanuatu, serta beberapa negara di Kepulauan Pasifik. Kegiatan ini berlangsung pada 17-20 Februari 2025 dan bertujuan untuk memahami lebih dalam dinamika perdagangan serta peluang investasi di kawasan tersebut.
Pendekatan berbasis riset dan sains ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam terkait pasar Australia dan memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia.
Komoditas Ekspor Bernilai Tambah Tinggi dan Cepat Menghasilkan Devisa
Salah satu pertanyaan utama yang menjadi fokus dalam kajian ini adalah komoditas ekspor Indonesia apa yang memiliki nilai tambah tinggi dan mampu dengan cepat mendatangkan devisa dari pasar Australia. Dengan analisis berbasis data, Indonesia dapat mengidentifikasi produk unggulan yang memiliki potensi besar di pasar Australia, baik dalam sektor manufaktur, pertanian, maupun produk olahan berbasis sumber daya alam.
Sektor yang Menarik bagi Investor Australia
Selain perdagangan, investasi juga menjadi perhatian utama dalam kajian ini. Sektor apa yang paling menarik bagi investor Australia di Indonesia? Jawaban atas pertanyaan ini dapat membantu Indonesia menyusun strategi yang lebih efektif dalam menarik investasi dari Australia, terutama dalam sektor-sektor prioritas seperti energi terbarukan, infrastruktur, industri kreatif, dan pariwisata.
Strategi UMKM Indonesia untuk Menembus Pasar Australia
UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk menembus pasar Australia. Namun, tantangannya tidak sedikit. Kajian ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pelaku UMKM mengenai strategi terbaik dalam memasuki pasar Australia, termasuk memahami regulasi perdagangan, preferensi konsumen, serta standar kualitas yang harus dipenuhi.
Dukungan dari pemerintah dan kerja sama dengan berbagai pihak, seperti institusi akademik dan perwakilan diplomatik, menjadi faktor kunci dalam meningkatkan daya saing UMKM Indonesia di kancah internasional.
