diaspora.id logo
Menu
Our
Partner:
Diaspora Pedia
Copyright @2024 diaspora.id
All right reserved

PPTM 2025: Diplomasi Berlandaskan Pancasila dan Asta Cita

oleh | Sabtu, 11 Januari 2025 - 11:36 WIB

Dalam Pernyataan Pers Tahunan yang berlangsung pada 10 Januari, Menteri Luar Negeri Sugiono kembali menegaskan komitmen Indonesia dalam memainkan peran strategis di panggung internasional. “Diplomasi Indonesia akan berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila, dengan Asta Cita sebagai panduan strategis,” ujar Menlu RI. Dengan pendekatan visioner yang menyeluruh, Indonesia tidak hanya merespons tantangan global tetapi juga berperan proaktif sebagai kekuatan positif dalam membentuk dinamika global.

Tantangan Global: Polycrisis yang Mengguncang Dunia

Lebih lanjut, Menlu Sugiono menyoroti berbagai tantangan yang kini dihadapi dunia, yang disebutnya sebagai polycrisis—krisis multidimensi yang saling terkait. Polycrisis ini mencakup konflik dan perang, krisis iklim, pangan, energi, dan air, serta rivalitas antar kekuatan besar. Di tengah ancaman-ancaman tersebut, solidaritas dan kerja sama global, sayangnya, semakin terkikis.

“Oleh karena itu, dunia tidak membutuhkan lebih banyak perpecahan atau politik kekuatan,” ujar Menlu Sugiono. “Yang dunia butuhkan adalah kepemimpinan kolaboratif yang membangun rasa saling percaya dan mempersatukan. Kepemimpinan yang berani menghadapi tantangan dengan cara-cara yang inovatif.”

Inovasi Diplomasi: Membangun Jembatan Kolaborasi Baru

Sebagai tanggapan atas situasi tersebut, Menlu Sugiono menyerukan pendekatan baru dalam diplomasi global. Ia menekankan pentingnya keberanian untuk menciptakan inovasi. “Kita harus berani menapaki jalan yang belum dilalui, bicara dengan cara yang belum pernah disampaikan, dan membangun jembatan kolaborasi yang sebelumnya belum ada,” tegasnya.

Melalui pendekatan ini, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo terus mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin di panggung global. Selain itu, Indonesia juga menegaskan posisinya sebagai mitra terpercaya dan tetangga yang baik.

Sejarah Diplomasi Indonesia: Menggagas Perubahan

Menlu Sugiono juga mengingatkan bahwa sejarah panjang diplomasi Indonesia telah membuktikan peran negara ini sebagai penggagas perubahan global. Sebagai contoh, Indonesia telah memainkan peran penting dalam beberapa momen bersejarah, antara lain:

  • Konferensi Asia-Afrika 1955
  • Pembentukan ASEAN pada 1967
  • Konsepsi Negara Kepulauan yang diakui dunia dalam Konvensi Hukum Laut UNCLOS 1982
  • ASEAN Outlook on the Indo-Pacific pada 2019
BACA JUGA:  Polri dan Kementerian P2MI Perkuat Kerja Sama Lindungi Pekerja Migran Indonesia

“Dalam setiap langkahnya, Indonesia konsisten menjadi bagian dari solusi dan menjembatani perbedaan. Namun, jembatan yang dibangun harus dilalui bersama,” ujar Menlu Sugiono dengan tegas.

Langkah Konkret: Diplomasi Aktif Indonesia

Untuk itu, langkah-langkah konkret terus diwujudkan melalui diplomasi aktif. Salah satu implementasinya adalah berbagai kunjungan luar negeri yang dilakukan Presiden Prabowo, serta pengakuan resmi atas Indonesia sebagai anggota penuh BRICS. Dengan demikian, Menlu Sugiono menekankan bahwa diplomasi Indonesia akan tetap menjadi kekuatan pemersatu, yang tidak hanya menjembatani perbedaan tetapi juga menciptakan solusi inovatif di tengah kompleksitas tantangan global.

Artikel Terkait

Biografi Jay Idzes

Biografi Jay Idzes

Jay Noah Idzes (lahir 2 Juni 2000) adalah pemain sepak bola profesional asal Belanda yang kini membela klub Serie A, Venezia, sebagai bek tengah. Ia juga menjadi kapten tim nasional Indonesia. Meskipun lahir di Belanda, Jay memiliki garis keturunan Indonesia dari...

Seleksi Ketat PSSI: Dua Asisten Lokal Akan Dampingi Timnas

Seleksi Ketat PSSI: Dua Asisten Lokal Akan Dampingi Timnas

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan inisiatif besar PSSI untuk meningkatkan kualitas pelatih lokal melalui program transfer pengetahuan dengan pelatih kepala tim nasional Indonesia, Patrick Kluivert. Langkah ini diawali dengan mencari sepuluh calon pelatih...

Setelah Disekap dan Disiksa, Dua PMI Akhirnya Pulang ke Indonesia

Setelah Disekap dan Disiksa, Dua PMI Akhirnya Pulang ke Indonesia

Dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) akhirnya kembali ke tanah air setelah disekap dan disiksa di Myanmar. Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, secara langsung menyambut kedatangan...