diaspora.id logo
Menu
Our
Partner:
Diaspora Pedia
Copyright @2025 diaspora.id
All right reserved

Seruan Indonesia untuk Tindakan Nyata dalam Mengakhiri Penderitaan Palestina

oleh | Selasa, 21 Januari 2025 - 12:24 WIB

Pada hari Senin (20/1) lalu, dalam Sidang Terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang membahas situasi Timur Tengah dan Palestina, Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Ch. Nasir, menyampaikan seruan yang tegas agar DK PBB segera mengambil langkah konkret untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina. Pernyataan ini disampaikan setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza.

Pentingnya Gencatan Senjata Sebagai Langkah Perdamaian

Wamenlu RI menyambut baik tercapainya gencatan senjata di Gaza, namun juga menekankan bahwa kesepakatan ini tercapai setelah jatuhnya puluhan ribu korban jiwa. Ia mengingatkan DK PBB untuk memastikan setiap fase dari kesepakatan ini dijalankan secara penuh dan efektif untuk menghentikan siklus kekerasan yang telah berlangsung lama. Selain itu, ia juga menyoroti masalah pemukiman ilegal yang terus berkembang di wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur, serta kekerasan yang semakin tak terkendali di wilayah tersebut.

Fokus Utama Pasca Gencatan Senjata: Krisis Kemanusiaan dan Solusi Politik

Wamenlu Indonesia menegaskan dua hal yang harus menjadi fokus utama setelah tercapainya gencatan senjata:

  1. Mengatasi Krisis Kemanusiaan di Gaza Wamenlu menyerukan agar bantuan kemanusiaan segera disalurkan tanpa hambatan, sesuai dengan seruan Sekjen PBB. Ia juga menekankan pentingnya jaminan keselamatan bagi para pekerja kemanusiaan dan mendesak dimulainya upaya rekonstruksi Gaza, termasuk pencabutan blokade 18 tahun yang telah melumpuhkan perekonomian Gaza. Wamenlu juga menyoroti peran UNRWA yang sangat penting dalam mengatasi krisis ini dan menyerukan perlindungan lembaga tersebut dari ancaman dan kampanye disinformasi.
  2. Mendorong Solusi Politik yang Komprehensif Wamenlu Indonesia menegaskan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang adil antara Palestina dan Israel. Ia mengajak masyarakat internasional untuk mendukung dialog yang tulus untuk mengatasi akar masalah kolonialisme dan ketidakadilan sejarah yang ada di Palestina. Wamenlu juga menyerukan dukungan penuh untuk konferensi internasional tingkat tinggi yang akan dilaksanakan pada bulan Juni mendatang untuk mewujudkan solusi dua negara.
BACA JUGA:  Berkolaborasi dengan 4 Negara, Kebaya Resmi Diakui Sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Pentingnya Reformasi DK PBB dalam Menghadapi Tantangan Global

Di akhir pernyataannya, Wamenlu Indonesia menyerukan agar DK PBB dapat menegaskan relevansinya di tengah situasi global yang semakin kompleks. Ia mendorong negara-negara anggota DK PBB untuk menghentikan kebuntuan dan mendorong reformasi lembaga ini agar dapat lebih efektif menghadapi tantangan yang ada.

Komitmen Indonesia terhadap Palestina

Partisipasi aktif Indonesia dalam sidang ini menunjukkan komitmen yang teguh terhadap perjuangan rakyat Palestina. Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, dalam Pernyataan Pers Tahunan yang disampaikan pada awal bulan ini, yang menegaskan dukungan Indonesia terhadap Palestina.

Dukungan Negara-Negara Anggota DK PBB terhadap Isu Palestina

Sidang kali ini turut dihadiri oleh tujuh negara di tingkat Menteri, termasuk Palestina, Slovenia, Kolombia, Namibia, dan Sierra Leone. Partisipasi negara-negara tersebut semakin menegaskan bahwa isu Palestina tetap menjadi perhatian utama bagi negara-negara di berbagai kawasan dunia.

Artikel Terkait