Penyelenggaraan Festival Melayu Day 2025 di Kota Yala, Thailand, pada 14-16 Februari, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia berhasil membukukan potensi transaksi dagang sebesar 6,2 juta Baht atau setara Rp 2,7 miliar. Hasil ini diperoleh dari enam kesepakatan Letter of Intent (LoI) antara UMKM Indonesia dengan importir dan distributor dari wilayah selatan Thailand. Produk yang paling diminati meliputi sarung harum khas Kalimantan, pakaian muslim, dan aroma terapi dari Bali. Selain itu, pameran dagang di festival ini mencatat transaksi langsung sebesar 500 ribu Baht, meningkat sekitar 20% dibanding tahun sebelumnya.
Keikutsertaan Indonesia di Festival Melayu Day
Tahun ini menandai partisipasi ke-10 Indonesia dalam Festival Melayu Day di Yala. Acara ini menghadirkan produk-produk UMKM dari tiga negara, yaitu Thailand, Indonesia, dan Malaysia. Sebanyak 34 UMKM Indonesia dari berbagai provinsi turut serta, menampilkan produk unggulan seperti kopi, makanan ringan, pakaian muslim, kain batik, dan aksesoris.
Selain pameran dagang, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Songkhla bekerja sama dengan Indofood mengadakan demo masak Indomie goreng, yang menarik perhatian banyak pengunjung. Indomie, sebagai salah satu ikon kuliner Indonesia, semakin memperkuat kehadiran produk Indonesia di pasar Thailand.
Inovasi Paviliun Indonesia
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Paviliun Indonesia tahun ini memperkenalkan ecoprint fabric khas Nusantara serta produk kain dari Kalimantan. Meskipun baju muslim, batik, dan kopi tetap menjadi favorit pengunjung, kehadiran produk ramah lingkungan seperti ecoprint menjadi daya tarik baru. UMKM Indonesia yang berpartisipasi dalam festival ini mendapatkan dukungan dari Kementerian Koperasi dan UMKM serta Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Mandiri Indonesia (APMIKIMMDO) DKI Jakarta.
Festival untuk Mempererat Komunitas Melayu
Festival Melayu Day merupakan inisiatif Wali Kota Yala yang bertujuan mempererat persahabatan dan saling pengertian antara komunitas Melayu di tiga negara. Di wilayah selatan Thailand, terdapat sekitar tiga juta warga Melayu yang tersebar di Provinsi Narathiwat, Yala, Pattani, dan Satun. Partisipasi Indonesia dalam festival ini tidak hanya memperkenalkan produk-produk UMKM ke pasar Thailand, tetapi juga memperkuat hubungan budaya dan ekonomi dengan komunitas Melayu di kawasan tersebut.
Peran Diaspora Indonesia di Thailand
Selain peran pemerintah dan pelaku usaha, diaspora Indonesia di Thailand turut berkontribusi dalam mendukung kesuksesan festival ini. Komunitas diaspora membantu dalam promosi produk, penerjemahan, serta menjembatani kerja sama antara pengusaha Indonesia dan mitra bisnis di Thailand. Dengan kehadiran diaspora, produk-produk Indonesia semakin dikenal luas dan memiliki peluang besar untuk berkembang di pasar Asia Tenggara.
Harapan ke Depan
Keberhasilan UMKM Indonesia dalam Festival Melayu Day 2025 diharapkan dapat membuka peluang ekspor yang lebih luas di Thailand dan negara-negara sekitarnya. Pemerintah dan pelaku usaha diharapkan terus berinovasi dalam produk dan strategi pemasaran agar produk lokal semakin kompetitif di pasar internasional.
