diaspora.id logo
Menu
Our
Partner:
Diaspora Pedia
Copyright @2025 diaspora.id
All right reserved

Wamenlu RI Hadiri Pertemuan MIKTA FMM ke-27 di Johannesburg, Bahas Reformasi Multilateralisme

oleh | Sabtu, 22 Februari 2025 - 20:19 WIB

Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri MIKTA (MIKTA FMM) ke-27 di Johannesburg, Afrika Selatan, yang diselenggarakan pada 20 Februari 2025 di sela-sela G20 FMM. Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran MIKTA dalam menghadapi tantangan global.

Salah satu agenda utama dalam pertemuan ini adalah serah terima keketuaan MIKTA dari Meksiko kepada Korea Selatan. Wamenlu Tata menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Meksiko selama setahun terakhir, yang dinilai berhasil mengarahkan MIKTA dalam menghadapi berbagai tantangan internasional.

Dorongan Reformasi Tata Kelola Global

Dalam pertemuan tersebut, Wamenlu Tata menekankan pentingnya reformasi sistem tata kelola global agar lebih inklusif dan responsif terhadap dinamika dunia. Menurutnya, multilateralisme saat ini sering kali hanya digunakan ketika menguntungkan pihak tertentu.

“MIKTA harus berada di garis depan dalam mendorong tata kelola global yang lebih adaptif dan efektif,” tegasnya.

Para Menteri Luar Negeri MIKTA sepakat bahwa sistem multilateral saat ini masih belum efektif dalam merespons tantangan global. Oleh karena itu, mereka menekankan pentingnya implementasi UN Pact for the Future sebagai langkah untuk memperkuat sistem multilateral yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Komitmen terhadap Agenda Negara Berkembang

MIKTA menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang di berbagai forum internasional. Beberapa isu utama yang menjadi fokus utama MIKTA dalam agenda ini meliputi:

  • Ekonomi berkelanjutan
  • Transformasi digital yang inklusif
  • Hak pembangunan bagi semua negara

Dengan memperkuat koordinasi antaranggota, MIKTA berupaya memastikan agar kepentingan negara-negara berkembang tetap menjadi bagian dari pembahasan global.

Diversifikasi Kemitraan di Tengah Ketidakpastian Global

Dalam menghadapi dinamika geopolitik yang semakin kompleks, Wamenlu Tata juga menekankan pentingnya diversifikasi kemitraan guna memperkuat posisi MIKTA di kancah internasional.

BACA JUGA:  Indonesia Resmi Menjadi Negara Mitra BRICS, Bersama 8 negara lainnya

“Sebagai kelompok middle power lintas kawasan, MIKTA memiliki peran strategis dalam memastikan tatanan global yang lebih adil dan representatif,” ujarnya.

Dengan memperluas jaringan kemitraan, MIKTA diharapkan dapat lebih fleksibel dalam menanggapi berbagai tantangan global, termasuk krisis ekonomi, perubahan iklim, serta ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung.

Joint Communiqué: Komitmen terhadap Demokrasi dan HAM

Pertemuan MIKTA FMM menghasilkan Joint Communiqué yang menegaskan kembali komitmen terhadap prinsip-prinsip demokrasi, hukum internasional, dan multilateralisme. Dalam komunike tersebut, MIKTA juga menyoroti beberapa isu krusial, di antaranya:

  • Penyelesaian konflik dan krisis kemanusiaan di Palestina, khususnya di Gaza
  • Dukungan terhadap penyelesaian damai dalam berbagai konflik global
  • Perlindungan hak asasi manusia dan pekerja migran
  • Penguatan partisipasi perempuan dalam pembangunan global

Dengan berbagai komitmen ini, MIKTA menegaskan peran strategisnya sebagai wadah bagi negara-negara middle power untuk memperkuat tatanan global yang lebih adil dan inklusif.

Artikel Terkait