Dr. (H.C.) Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, B.Sc., M.Phil., Ph.D., adalah seorang diplomat senior Indonesia yang dikenal luas di kancah internasional. Ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia ke-17 dalam Kabinet Indonesia Bersatu II (2009–2014) di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kiprahnya di dunia diplomasi telah mengharumkan nama Indonesia di forum-forum global seperti PBB, ASEAN, hingga Gerakan Non-Blok.
Kelahiran dan Latar Belakang Keluarga
Marty Natalegawa lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 22 Maret 1963. Ia adalah anak bungsu dari pasangan Sonson Natalegawa, seorang pegawai Bank Indonesia, dan Siti Komariyah Natalegawa. Marty mengalami masa kecil yang penuh dengan mobilitas tinggi. Sebagai contoh, ia pernah ikut ayahnya yang mendapat penugasan ke Tokyo, Jepang, selama tiga tahun. Setelah kembali dari Jepang, keluarganya menetap di Jakarta.
Marty menikah dengan Sranya Bamrungphong, seorang warga negara Thailand. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai tiga anak:
- Raden Siti Annisa Nadia Natalegawa
- Raden Mohammad Anantha Prasetya Natalegawa
- Raden Mohammad Andreyka Ariif Natalegawa
Pendidikan Internasional Sejak Usia Dini
Minat Marty terhadap dunia internasional tumbuh sejak kecil. Ia menempuh pendidikan dasar di SD Kris, Jakarta, lalu melanjutkan ke Singapore International School setelah lulus pada tahun 1974. Ia melanjutkan pendidikan menengahnya di Ellesmere College dan Concord College di Inggris.
Pendidikan Tinggi: Lulusan LSE, Cambridge, dan ANU
- B.Sc. Honours Hubungan Internasional – London School of Economics (LSE), University of London (1984)
- M.Phil. in International Relations – Corpus Christi College, University of Cambridge (1985)
- Ph.D. in International Relations – Australian National University (ANU), Australia (1993)
- Doktor Honoris Causa – Macquarie University, Australia (2013), bersama Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr
Dari Juru Bicara hingga Menjadi Menteri Luar Negeri
- Awal Karier di Kementerian Luar Negeri
Marty mengawali karier diplomatiknya di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia pada tahun 1986, sebagai staf di Badan Litbang. Pada periode 2002–2005, ia dipercaya sebagai Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, posisi strategis yang membuat namanya mulai dikenal publik.
- Duta Besar untuk Inggris, Irlandia, dan PBB
- Duta Besar RI untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia (2005–2007)
- Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) (2007–2009)
- Pernah menjabat sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB, sebuah pencapaian luar biasa bagi diplomat Indonesia.
Menjadi Menteri Luar Negeri RI ke-17 (2009–2014)
Pada 22 Oktober 2009, Presiden Republik Indonesia secara resmi melantik Marty Natalegawa sebagai Menteri Luar Negeri, menggantikan Dr. Hassan Wirajuda. Sejak saat itu, ia secara aktif memperjuangkan kepentingan Indonesia di berbagai forum internasional, termasuk
- ASEAN
- Gerakan Non-Blok
- Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)
- Dewan Keamanan PBB
- Dialog trilateral Timor Timur
Tidak hanya itu, dalam perjalanan kariernya, ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN (2003–2005), yang turut memperkuat posisi Indonesia di kawasan Asia Tenggara.
Kiprah di PBB: Panel Tingkat Tinggi untuk Krisis Kesehatan
Pada April 2015, PBB memilih Marty sebagai anggota panel tingkat tinggi untuk merespons krisis kesehatan global. Presiden Tanzania, Jakaya Mrisho Kikwete, memimpin panel ini yang terdiri dari enam anggota terpilih dari berbagai negara.