diaspora.id logo
Menu
Our
Partner:
Diaspora Pedia
Copyright @2024 diaspora.id
All right reserved

Biografi Bacharuddin jusuf habibie

oleh | Jumat, 20 Desember 2024 - 15:22 WIB

Bacharuddin Jusuf Habibie, atau yang dikenal sebagai B.J. Habibie, lahir pada 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan. Ia merupakan anak keempat dari delapan bersaudara dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo.

Habibie menghabiskan masa kecilnya di Parepare hingga usia 14 tahun. Setelah ayahnya meninggal dunia akibat penyakit jantung pada tahun 1950, keluarganya pindah ke Bandung, Jawa Barat. Di Bandung, Habibie melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Gouvernments Middlebare School.

Pada tahun 1954, setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan di jurusan Teknik Mesin di Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun, ia hanya menempuh studi di ITB selama enam bulan. Habibie kemudian memilih untuk melanjutkan studi di Universitas Teknologi Delft, Belanda, di bidang teknologi penerbangan.

Karena konflik politik terkait sengketa Irian Barat antara Indonesia dan Belanda, Habibie memindahkan studinya ke Universitas RWTH Aachen di Jerman Barat. Di sana, ia mengambil jurusan konstruksi pesawat terbang dan menyelesaikan gelar teknik (Diplom-Ingenieur) pada tahun 1960. Setelah itu, ia bekerja sebagai asisten peneliti sambil menyelesaikan gelar doktor di bidang teknik kedirgantaraan. Pada tahun 1965, Habibie meraih gelar Doktor Ingenieur (Dr.-Ing.) dengan predikat summa cum laude.

Kiprah Internasional: Habibie dan Dunia Penerbangan

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Habibie bergabung dengan Messerschmitt-Bolkow-Blohm (MBB), sebuah perusahaan penerbangan Jerman. Selama di MBB, ia mengembangkan teori yang sangat berpengaruh di dunia penerbangan, yaitu:

  1. Metode Habibie (Aerodinamika): Habibie merancang desain aerodinamis yang meningkatkan efisiensi pesawat.
  2. Teorema Habibie (Konstruksi): Ia menciptakan struktur pesawat yang lebih aman.
  3. Faktor Habibie (Termodinamika): Habibie mengurangi bobot pesawat tanpa mengurangi kekuatannya.

Habibie memberikan kontribusi besar dengan mengembangkan Teori Perambatan Retak (Crack Propagation Theory). Teori ini memungkinkan para insinyur untuk memprediksi titik retak pada pesawat lebih awal, sehingga risiko kecelakaan dapat ditekan secara signifikan.

Selain itu, Habibie mengembangkan metode penggunaan material komposit untuk membuat pesawat lebih ringan namun tetap kuat. Temuannya diterapkan oleh industri penerbangan global, termasuk Airbus, yang menggunakannya dalam produksi pesawat komersial seperti Airbus A300.

Habibie terus menanjak karirnya di MBB hingga menduduki posisi Wakil Presiden Direktur pada tahun 1974. Para koleganya memberinya julukan “Mr. Crack” karena keberhasilannya memecahkan masalah retakan pada struktur pesawat.

Kontribusi B.J. Habibie di Indonesia

  • Kembali ke Tanah Air

Pada tahun 1974, Presiden Soeharto memanggil Habibie untuk kembali ke Indonesia dan membantu mengembangkan industri nasional.

  • Membangun Industri Dirgantara Nasional

Habibie memimpin PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio, yang kemudian ia ubah menjadi PT Dirgantara Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, para insinyur Indonesia berhasil memproduksi pesawat pertama, N-250 Gatotkaca, yang sepenuhnya dirancang sendiri. Prestasi ini menjadikan Indonesia salah satu negara berkembang yang memiliki kemampuan teknologi penerbangan.

  • Karir Politik

Habibie memainkan peran penting dalam pemerintahan Indonesia. Presiden Soeharto menunjuknya sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) pada 1978. Habibie menjalankan tugas ini selama dua dekade. Pada tahun 1998, ia menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia dan kemudian menjadi Presiden Republik Indonesia ke-3 setelah Soeharto mengundurkan diri.

  • Warisan dan Pengaruh B.J. Habibie

B.J. Habibie meninggalkan warisan besar di bidang teknologi dan politik. Sebagai teknokrat, ia membawa inovasi yang mendunia, sementara sebagai presiden, ia memulai era reformasi di Indonesia.

Habibie terus menginspirasi generasi muda Indonesia untuk bermimpi besar dan mendedikasikan diri untuk kemajuan bangsa. Gelar lengkapnya, Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie, mencerminkan keahliannya di berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Artikel Terkait

Biografi Raden Achmad Soebardjo

Biografi Raden Achmad Soebardjo

Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo lahir pada 23 Maret 1896 di Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat. Teluk Jambe adalah sebuah desa kecil di tepi Sungai Citarum yang dikenal sebagai daerah penghasil beras di Jawa Barat. Achmad Soebardjo adalah anak bungsu dari empat...

Biografi Wishnutama Kusubandio

Biografi Wishnutama Kusubandio

Wishnutama Kusubandio memegang peran penting sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Kabinet Indonesia Maju (2019–2020). Pada 22 Desember 2020, Presiden Joko Widodo menggantinya dengan Sandiaga Uno dalam...

Biografi Stella Christie

Biografi Stella Christie

Prof. Stella Christie, A.B., Ph.D., seorang ilmuwan kognitif terkemuka asal Medan, Sumatera Utara, telah mencatatkan berbagai prestasi luar biasa di dunia akademik. Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Stella menempuh...

Biografi Belva Devara

Biografi Belva Devara

Adamas Belva Syah Devara, yang lebih dikenal sebagai Belva Devara, lahir di Jakarta pada 30 Mei 1990 dari pasangan Tri Harsono dan Murni Hercahyani, yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil. Belva menempuh pendidikan dasar di SD Tunas Jaka Sampurna, kemudian...