diaspora.id logo
Menu
Our
Partner:
Diaspora Pedia
Copyright @2024 diaspora.id
All right reserved

Biografi Erick Thohir

oleh | Minggu, 29 Desember 2024 - 13:52 WIB

Erick Thohir (lahir 30 Mei 1970) merupakan pengusaha, pengurus olahraga, dan dermawan asal Indonesia yang memiliki pengaruh besar di berbagai sektor, termasuk media, olahraga, dan bisnis. Saat ini, ia menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia ke-9 sejak 23 Oktober 2019 dan menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional pada tahun yang sama. Selain itu, Erick juga aktif dalam dunia sepak bola Indonesia sebagai Ketua Umum PSSI sejak 2023.

Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan

Erick Thohir merupakan putra dari Mochammad Teddy Thohir, seorang pengusaha yang turut membesarkan Astra International. Ayahnya berasal dari Gunung Sugih, Lampung, sementara ibunya, Edna Thohir, berasal dari Majalengka, Jawa Barat, dengan keturunan Tionghoa dan Sunda. Erick memiliki saudara laki-laki, Garibaldi “Boy” Thohir, seorang bankir investasi, serta kakak perempuan bernama Hireka Vitaya.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Indonesia, Erick melanjutkan studinya ke luar negeri. Ia memperoleh gelar sarjana (Bachelor of Arts) dari Glendale Community College, kemudian melanjutkan studi Master of Business Administration (MBA) di Universitas Nasional California pada tahun 1993. Sebagai tambahan, pada 2023, Universitas Brawijaya menganugerahi Erick gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dalam bidang Manajemen Strategi.

Karier Bisnis dan Media

Erick Thohir memulai kariernya di dunia bisnis dengan mendirikan Mahaka Group, perusahaan induk yang bergerak di berbagai bidang, termasuk media dan hiburan. Pada 1992, ia mendirikan PT Mahaka Media Tbk, yang awalnya bernama PT Abdi Bangsa. Mahaka Media pertama kali mendirikan harian Republika pada 1993, yang menjadi surat kabar pertama bagi komunitas Muslim di Indonesia. Kemudian, pada 2001, Mahaka membeli Republika yang saat itu hampir bangkrut.

Seiring dengan perkembangan bisnisnya, Erick memperluas Mahaka Group dengan mendirikan berbagai unit usaha, seperti Mahaka Advertising (perusahaan media luar ruang), stasiun televisi Jak TV, dan radio Gen FM. Lebih lanjut, ia juga terlibat dalam peluncuran tvOne dan situs berita Vivanews pada 2008. Selain itu, pada 2014-2019, Erick menjabat sebagai Direktur Utama Anteve.

Bisnis Olahraga dan Kepemilikan Klub Sepak Bola

Di samping kesuksesannya di dunia media, Erick Thohir memiliki minat besar dalam dunia olahraga, khususnya sepak bola dan bola basket. Ia mendirikan dan memiliki klub bola basket Satria Muda. Pada 2012, Erick menjadi orang Asia pertama yang memiliki saham klub bola basket NBA, Philadelphia 76ers. Tahun 2013, ia mengakuisisi saham mayoritas klub sepak bola Italia, Inter Milan, dan menjabat sebagai presiden klub tersebut hingga 2018.

Selain Inter Milan, Erick juga memiliki saham mayoritas di klub sepak bola Amerika Serikat, D.C. United, dan saham di klub sepak bola Inggris, Oxford United. Ia juga terlibat dalam kepemilikan klub sepak bola Indonesia, Persis Surakarta. Sebelumnya, ia pernah menjadi manajer Persija Jakarta pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an, dan wakil komisaris utama Persib Bandung antara 2009 hingga 2019.

Kepemimpinan di Organisasi Olahraga

Erick Thohir memberikan kontribusi besar dalam dunia olahraga Indonesia. Ia menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) periode 2006-2010 dan Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) periode 2006-2019. Pada 2012, ia dipercaya untuk menjadi Komandan Kontingen Indonesia dalam Olimpiade London.

Pada 2018, Erick kembali dipercaya sebagai Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta dan Palembang. Keberhasilan penyelenggaraan Asian Games tersebut membuktikan kemampuannya dalam mengelola acara internasional besar. Selain itu, ia juga aktif dalam dunia politik dengan menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam Pemilu 2019.

Kegiatan Sosial dan Dermawan

Selain sukses dalam bisnis dan olahraga, Erick Thohir juga aktif dalam kegiatan sosial. Ia mendirikan Yayasan Darma Bakti Mahaka, yang menghimpun dana untuk berbagai kegiatan sosial. Tidak hanya itu, ia juga terlibat dalam berbagai proyek yang mendukung kesejahteraan masyarakat, seperti penyediaan fasilitas olahraga dan pendidikan.

Pada 2011, Erick menulis buku berjudul Pers Indonesia di Mata Saya, yang diterbitkan oleh Republika. Buku ini membahas pandangannya mengenai perkembangan pers di Indonesia, yang memberikan wawasan lebih dalam tentang dunia media di Indonesia.

Bisnis Lainnya dan Sektor Pertambangan

Erick Thohir juga terlibat dalam sektor pertambangan, bekerja melalui PT Adaro Energy Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang batu bara. Perusahaan ini dikelola bersama dengan kakaknya, Garibaldi Thohir. Namun, sejak menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick tidak lagi terlibat aktif dalam bisnis ini.

Artikel Terkait

Biografi Retno Lestari Marsudi

Biografi Retno Lestari Marsudi

Retno Lestari Marsudi lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 27 November 1962. Ia menempuh pendidikan menengah atas di SMA Negeri 3 Semarang sebelum melanjutkan studi di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pada tahun 1985, Retno berhasil meraih gelar Sarjana S-1 Ilmu...

Biografi Raden Achmad Soebardjo

Biografi Raden Achmad Soebardjo

Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo lahir pada 23 Maret 1896 di Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat. Teluk Jambe adalah sebuah desa kecil di tepi Sungai Citarum yang dikenal sebagai daerah penghasil beras di Jawa Barat. Achmad Soebardjo adalah anak bungsu dari empat...

Biografi Sugiono

Biografi Sugiono

Sugiono, yang lahir di Takengon, Aceh Tengah, pada 11 Februari 1979, kini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia sejak 2024. Ia menjadi salah satu anggota pertama Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan aktif bergabung sejak 2008. Dengan latar...

Biografi Bacharuddin jusuf habibie

Biografi Bacharuddin jusuf habibie

Bacharuddin Jusuf Habibie, atau yang dikenal sebagai B.J. Habibie, lahir pada 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan. Ia merupakan anak keempat dari delapan bersaudara dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menghabiskan...